Gizi, fertilitas, dan infertilitas
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Konsumsi
gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam
diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan. Intake gizi
yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal.
Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi
yang harus dipenuhi oleh tubuhnya. biasanya justru membelikan makanan yang
enak tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup
atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung
banyak gizi.
I.2 Rumusan
Masalah
1. Apa engertian
dari gizi, fertilitas dan Infertilitas?
2. Apa zat gizi
pendukung fertilitas dan Zat gizi yang mempengaruhi fertilitas?
3. Apa Peran
gizi dalam fertilitas dan pencegahan infertilitas?
4. Apa Hubungan
status gizi dengan menarche dan menstruasi?
I.3 Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari gizi, fertilitas dan infertilitas
2. Untuk
mengetahui zat gizi pendukung fertilitas dan Untuk mengetahui zat gizi yang
mempengaruhi fertilitas
3. Untuk
mengetahui peran gizi dalam fertilitas dan cara pencegahan infertilitasi
(kemandulan)
4. Untuk
mengetahui hubungan status gizi dengan menarche dan menstruasi
BAB II
TINJAUAN MATERI
II.1 Pengertian Gizi, zat gizi,
Fertilitas dan Infertilitas (kemandulan)
II.1.1 Gizi
Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak
satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam
yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada
satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang
lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
II.1.2 Zat Gizi
Zat gizi atau nutrient adalah elemen
yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi
yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan
jaringan tubuh. Zat gizi dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi
anorganik. Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan air. Selain itu,
zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan fungsinya, dan
berdasarkan jumlahnya.
Zat
gizi berdasarkan sumbernya
terbagi menjadi dua, yaitu:
- Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
- Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat
gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
- Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
- Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
- Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
Zat
gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi dua yaitu:
- Zat gizi makro: zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Zat
gizi mikro:
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil
atau sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar
mineral dan vitamin.
II.1.3 Fertilitas
Fertilitas ( kesuburan ) adalah
kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili. Pada pria masa
fertilitas tertinggi terjadi antara 24 dan 35 tahun di mana pada saat tersebut
merupakan tingkat kesehatan fisik dan mental tertinggi.
Pria ini tidak memiliki abnormalitas
organ-organ reproduktif dan memiliki jumlah sperma 90 sampai 300 juta per
mililiter, dengan paling tidak 75% bentuk sperma normal dan sperma motilitas
aktif.
Pada wanita, fertilitas tertinggi
pada usia 20-30 tahun di mana kesehatan fisik dan mental dalam keadaan tinggi.
Wanita ini tidak memiliki kelainan organ-organ reproduktif atau siklus
menstruasi serta menghasilkan ovum secara teratur.
1. Zat Gizi
pendukung Fertilisasi
Gizi atau makanan tidak saja di perlukan untuk pertumbuhan, perkembangan
fisik dan mental kesehatan ,
tetapi di
perlukan juga untuk fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan
keturunan yang selalu
di dambakan
dalam keluarga. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung fertilisasi :
a. Mengkomsumsi
makanan yang bergizi seimbang
b. Mengkomsumsi
daging (seperti daging ayam,daging sapi,ikan,telur dll)
c. Mengkomsumsi
buah dan sayuran segar
d. Roti dan
sereal yang tidak banyak diolah (seperti roti ,bubur,biji-bijian,gandum
dll)
e. Susu atau
hasil olahannya (seperti keju ,yogurt)
2. Cara
menunjang fertilisasi atau kesuburan (Neil, 2001) :
a. Menghindari
diet makanan pengendali BB
b. Memilih
makanan segar
c. Mengolah
makanan dengan baik dan benar
d. Makanan
bervariasi
e. Hindari
makanan yang mengandung zat pengawet
3. Bagaimana
proses gizi mempengaruhi fertilisasi (kesuburan)
Gizi yang
baik dan seimbang dapat meningkatkan fungsi reproduksi tetapi kekurangan
nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi , dapat diketahui apabila
seseorang mengalami anoreksi nervosa, maka akan terjadi perubahan-perubahan
hormonal tertentu dengan ditandai penurunan Berat badan yang mencolok , hal ini
terjadi karena kadar gonadotropin menurun dalam serum urine ,serta penurunan
pola sekresinya , kejadian ini berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalmus.
Pada wanita
Anoreksia kadar hormone steroid mengalami perubahan yaitu menigkatnya kadar
testosterone serum dan penuruan sekresi keto-steroid dalam urine diantaranya
androssteron dan eplandrossteron dampaknya terjadi perubahan siklus
ovulasi.Bila Anoreksia tidak terlalu berat dapat di berikan hormone GRH
(gonadotropin relating hormone) dapat mengembalikan siklus haid menjadi normal.
II.1.3 Infertilitas (kemandulan)
Infertilitas (pasangan mandul)
adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah
melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum
memiliki anak. (Sarwono, 2000). Pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis
serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998).
Ketidakmampuan untuk hamil dalam
waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasangan suami istri tidak pernah
hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006).
Infertilitas didefinisikan sebagai
ketidakmampuan untuk mengandung setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang
normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apa pun. Fertilitas disebabkan oleh
banyak faktor. Masalah-masalah infertilitas total atau sebagian pada pria
adalah 40% sampai 50%, faktor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan faktor
yang tidak diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui.
Faktor Penyebab Infertilitas
1.Infertilisasi disengaja
Infertilitas yang disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan
alat kontrasepsi baik alami (kalender), dengan alat maupun kontrasepsi mantap (tubektomi
♀ tuba falopi & vasektomi ♂ vas deferens).
2.
Infertilisasi
tidak disengaja
Ø Pihak Suami,
disebabkan oleh:
·
Gangguan spermatogenesis (kerusakan pada sel-sel
testis), misal: aspermia (tdk ada sperma), hypospermia (volume semen < 1,5
ml), necrospermia (sperma mati).
·
Kelainan mekanis, misal: impotensi, ejakulatio precox
(ejakulasi dini: penyemburan mani keluar segera pada permulaan
senggama, penutupan ductus deferens, hypospadia (kelainan prtumbuhan alat
kelamin luar laki-laki), phymosis (ujung prefusium: kulit ujung luar penis
mengalami penyempitan) Infertilitas yang disebabkan oleh pria sekitar 35-40 %.
Ø Pihak
wanita, disebabkan oleh :
·
Tuba Falopi Tersumbat atau Rusak
Kerusakan ini biasanya disebabkan
oleh salpingitis (peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit hamil,
salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan (ektopik).
Penyakit menular seksual (PMS) klamidia dapat menyumbat saluran tuba falopi
yang menyulitkan keluarnya sel telur. Sekitar 70% sumbatan tuba falopi disebabkan
oleh infeksi klamidia.
·
Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan
abnormal jaringan implan diluar uterus, yang normalnya hanya tumbuh di uterus.
Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan embrio di
dinding uterus.
·
Tumor Pituitari
Tumor yang biasanya jinak ini dapat
merusak sel-sel pelepas hormon di kelenjar pituitari yang membuat siklus
menstruasi terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada pria.
·
Kelebihan Prolaktin (Hiperprolaktinemia)
Prolaktin adalah hormon yang merangsang
produksi ASI. Kelebihan hormon prolaktin dapat mengganggu ovulasi. Bila seorang
wanita banyak mengeluarkan ASI meskipun tidak sedang menyusui, kemungkinan dia
menderita hiperprolaktinemia.
·
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Sindroma ini ditandai banyaknya
kista ovarium dan produksi androgen (hormon laki-laki) berlebihan, terutama
testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan terjebak di folikel (tidak
ovulasi).
·
Menopause Prematur
Menopause prematur terjadi bila
wanita berhenti menstruasi dan folikel ovariumnya menyusut sebelum usia 40
tahun. Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok dapatmemicu
kelainan ini.
II.2
Zat Gizi
Pendukung Fertilitas
a. Asupan
nutrisi untuk menunjang fertilitas :
ü Menghindari
diet terlalu ketat
ü Memilih
makanan sehat dan seimbang
ü Memilih makanan segar
ü Mengolah
makanan dengan baik
ü Makanan
bervariasi
ü Menghindari
makanan yang menggunakan bahan pengawet
ü Membiasakan
olahraga teratur
b. Setatus gizi
fertilitas
ü Kurang gizi
akan berdampak penurunan fungsi reproduksi.
ü Pada kasus
anoreksia akan terjadi perubahan hormon-hormon tertentu (gonadotropin)
dalam serum dan urine menurun.
ü Hormon
steroid mengalami perubahan, sehingga terjadi perubahan siklus ovulasi.
ü Pada
kegemukan, terjadi peningkatan resiko tinggi terhadap ovulasi infertil, dan
ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak subur.
ü Kondisi
kegemukan berkaitan dengan proses perubahan androgen menjadi estrogen.
II.3
Zat Gizi
Yang Mempengaruhi Fertilitas
a)
Vitamin A, C, dan E
Sebagai
antioksidan yang berfungsi untuk menangkal serangan radikal bebas terhadap
dinding sperma dan ovum.
Contoh Bahan Makanan : Seledri,
wortel, jeruk, segala buah dan sayur.
b)
Vitamin B
Bersama
niasin, vitamin E dan zinc sebagai bahan dasar hormon reproduksi wanita. Contoh
Bahan Makanan : Daging unggas, telur, ikan, kacang tanah, kedelai.
c)
Vitamin E
Mencegah
degenerasi system reproduksi (memudahkan organ reproduksi mendapatkan pasokan
oksigen segar).
Contoh Bahan Makanan : Telur,
daging, makanan laut, kacang-kacangan yang sudah berkecambah.
d)
Arginin
Memperkuat
daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan. Contoh Bahan Makanan : Kemangi,
daging sapi, ikan, kacang-kacangan, ayam.
e)
Histamin
Mempengaruhi
system ejakulasi pada pria.Contoh Bahan Makanan : Daging, ayam, tempe.
f)
Likopen
Meningkatkan
jumlah, memperbaiki struktur dan kegesitan sperma.Contoh Bahan Makanan : Jambu
biji merah dan semangka.
g)
Zinc
Melincahkan
sperma. Contoh Bahan Makanan : Daging, hati, telur dan seafood.
h)
Kalium
Mempengaruhi
pengeluaran hormone reproduksi.Contoh Bahan Makanan : Susu, mentega, ikan teri.
II.4 Peran Gizi Dalam Fertilitas dan
Pencegah Infertilitas (Kemandulan)
Zat Gizi Pendukung Fertilitas untuk
meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan adalah mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya pasangan menghindari makanan yang
terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan,
daging olahan, makanan beku, makanan kalengan. Bila membeli buah-buahan jangan
yang kaleng atau hanya sirupnya saja. Untuk sayuran hindarkan sayuran
kaleng,kudapan asin, kacang dan minyak terhidrogenasi, hindari roti putih,
jangan terlalu sering minum susu skim kaleng, jangan mengkonsumsi makanan yang
sudah tidak segar lagi.
Menurut Neil (2001) untuk menambah
kesuburan sebaiknya pilih makanan seperti berikut: daging dan alternatifnya
(ikan telur dan kacang-kacangan), buah dan sayuran (buah, sayuran mentah
makanan segar, jus buah/sayuran, buah kering), dan rotidan sereal yang tidak
banyak diolah (roti, bubur, makanan kering, biji-bijian, gandum, spageti dan
beras merah), susu dan hasil olahan susu (susu, yoghurt, keju).
Pilih makanan yang belum disuling:
nasi, roti, sereal dan kripsi biji-bijian, makanlah makanan segar sepeti susu
dan sayuran, baik yang mentah atau yang telah dimasak. Telur adalah sumber
protein terbaik dan juga mengandung berbagai macam gizi, karena diperlukan
untuk pembuahan.kacang-kacangan dan biji-bijian dari tanaman juga sangat
bergizi, kacang polong. Ikan dikonsumsi sesekali seminggu. Untuk daging
bervariasi, sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat
baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan gizi ini dilakukan sejak wanita
berusia 19 tahun sampai 26 tahun.
Menurut Neil (2001)untuk menambah
kesuburan sebaiknya pilih makanan sebagai berikutdaging dan alternatifnya
(ikan,telur,kacang-kacangan)buah dan sayuran dan sereal yang tidak banyak di
olah.
v Pencegah
Infertilitas
1) Hentikan kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan
terlarang atau minum-minuman beralkohol.
2) Mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein,
karena dapat mengganggu kesuburan.
3) Jaga keseimbangan berat badan,
jangan terlalu gemuk dan jangan terlalu kurus.
4) Jangan stress berlebihan.
5) Periode bulanan tidak teratur, segerahlah
konsultasikan dengan dokter ahli.
6) Jika merasa ada yang tidak beres dengan
tubuh, atau bagian vital langsung periksakan ke dokter.
II.5
Hubungan status gizi dengan menarche
Masa
remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja
yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa
(DepKes RI, 2005).
Menurut
Rumini dan Sundari (2004) awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13-16
tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun
sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian masa remaja
merupakan periode yang sangat singkat (Hurlock, 2002). Remaja didefinisikan
sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut WHO (World
Health Organization) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun,
sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah usia 10 – 19 tahun dan belum kawin.
Proses
perubahan kejiwaan remaja
berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik yang meliputi : (1)
Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi sensitif (mudah menangis, cemas,
frustasi dan tertawa; agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang
berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi. (2). Perkembangan intelegensia,
sehingga remaja menjadi: mampu berpikir abstrak, senang memberi kritik, ingin
mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba (Depkes
RI, 2001).
Terjadinya
pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ
reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu
melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan itu ditandai dengan munculnya
tanda-tanda sebagai berikut: tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan
langsung dengan organ seks yaitu terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)
dan terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki. (Depkes RI, 2001). Selain
pertumbuhan fisik menarce juga dipengaruhi oleh faktor keturunan, gizi dan
kesehatan umur (Sarwono, 2005).
Menarche
adalah menstruasi yang pertama kali (Sibagariang, 2010). Menurut Wiknjosastro
(1999) “menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada
seorang wanita dan rata-rata terjadi pada usia 11 – 13 tahun”, sedangkan
menurut Manuaba (2010) “menarche adalah menstruasi pertama yang berlangsung
sekitar usia 10 – 11 tahun”, sehingga dapat dikatakan bahwa menarche adalah
keluarnya menstruasi yang pertama kali pada anak perempuan sebagai tanda bahwa
ia telah mengalami pubertas.
Hasil
penelitian dari Riskesdas, diketahui 37,5% perempuan Indonesia mengalami
menarche pada usia 13-14 tahun; 0,1% pada usia 6-8 tahun; 19,8% usia 15-16
tahun dan 4,5% pada usia di atas 17 tahun.
Usia
menarche remaja putri di Indonesia berkisar antara 12-14 tahun. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan terhadap 17.571 ada 4.145 (24%) remaja putri yang
berada di tujuh kawasan Indonesia, didapatkan menarche termuda 9 tahun dan
menarche tertua 18 tahun. Dengan nilai rata rata menarche 12,96 tahun. Rata
rata usia menarche terendah terdapat di Yogyakarta (12,5 tahun) dan tertinggi
di Kupang (13,86 tahun) (Batubara & van de waal, 2010).
Menurut
Ginarhayu (2002) adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan
faktor indogen yaitu genetik dan faktor eksogen yaitu sosial ekonomi keluarga,
status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan
terhadap media masa orang dewasa, sedangkan menurut Sujatmiko (2004) ada tiga
lingkungan sosial budaya yang secara simultan mendukung percepatan usia
menarche remaja yaitu lingkungan rumah tangga, lingkungan pendidikan formal dan
lingkungan peer group.
Pubertas
di anggap terlambat bila gejala gejala pubertas baru datang pada usia 14-16
tahun atau di katakan pubertas tarda. Pubertas tarda dapat di sebabkan oleh
faktor herediter gangguan kesehatan, dan kekurangan gizi. Maka dengan
peningkatan kesehatan gejala pubertas tarda dapat sembuh spontan, sedangkan
menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah usia 14 tahun, menarche
yang baru datang pada usia 18 tahun dapat didiagnosa aminore primer dan perlu
di ketahui penyebabnya. Kejadian amenore primer merupakan indikator adanya
kelainan kongenital dan kelainan genetik (Sarwono, 2008). Dengan diketahuinya
kelainan genetik lebih awal akan mengurangi kejadian komplikasi atau kelainan
genekologi (menurunkan kejadian kelainan ginekologi).
Hasil
penelitian yang dilakukan tentang hubungan status nutrisi dengan usia menarche
pada siswi SMP dan SMA Ahmad Yani Binjai diperoleh kesimpulan bahwa status
nutrisi yang diperoleh melalui pengisian kuesioner terhadap 90 orang yaitu
sebanyak 24 orang (26,7%) memiliki status nutrisi kurang, 35 orang (38,9%)
dengan status nutrisi normal, dan 31 orang (34,4%) dengan status nutrisi lebih.
Rata-rata usia menarche siswi SMP dan SMA Ahmad Yani Binjai adalah 12,3 tahun
(SD 1,3), yang mana 37 orang (41,1%) mengalami menarche dini, 26 orang (28,9%)
mengalami menarche normal dan 27 orang (30,0%) mengalami menarche terlambat.
Hasil uji kai kuadrat antara status nutrisi dan usia menarche memberikan nilai
p value < 0,001. Dari penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa status
nutrisi merupakan faktor yang mempengaruhi usia menarche (Roveny, 2010).
Dari
hasil beberapa penelitian menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan
antara status gizi dengan menarche merupakan faktor yang mempengaruhi
usia menarche.
II.6
Hubungan status gizi dengan menstruasi
Menarche adalah haid yang pertama terjadi yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.secara psikologis
wanita remaja yang pertama sekali yang mengalami haid akan mengeluh rasa
nyeri,kurang nyaman dan mengeluh perutnya terasa begah,tetapi pada remaja keluhan
keluhan tersebut tidak di rasakan hal ini di pengaruhi oleh nutrisi yang
adekuat yang biasa di konsumsi,selain olahraga yang teratur (Brunner,1996).
Agar menarke tidak menimbulkan keluhan- keluhan sebaiknya
remaja wanita memakan makanan dengan gizi seimbang sehingga status gizinya baik.
Status gizi di katakan bagus,apabila nutrisi yang di
perlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral,dan vitamin di gunakan oleh
tubuh di sesui kebutuhan (Krummel,1996).
Asupan gizi yang bervariasi sepanjang siklus haid,akan
meningkatan asupan energi pada fase luteal di bandingkan fase folikuler. Identifikasi
tentang jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan energi
belum di dapatkan data yang pasti.
Ada yang berpendapat karbohidrat merupakan sumber peningkatan asupan
kalori selama fase luteal,yang lain berpendapat bahwa konsumsi softdrink yang mengandung gula
cenderung meningkat selama fase luteal, ada yang berpendapat asupan lemak dan
perotein meningkat pada fase luteal. fase ini meningkatan asupan makanan atau energi
(krummel 1996).
Menstruasi,
siklus menstruasi di pengaruhi bukan saja oleh diet
vegetarian tetapi yang bervariasi dalam hal lemak,serat dan nutrien lainnya
(Krummel, 1996)
Diet vegetarian. pengaruh diet vegetarian terhadap hormon seks telah di
teliti, 9 orang vegetarian di beri diet yang mengandung daging ternyata fase
folikuler memanjang,rata-rata 4,2 hari dan FSH jg meningkat.
Pada wanita yang mengkonsumsi diet vegetarian terjadi peningkatan frekuensi gangguan siklus
menstruasi.
Diet rendah lemak. sedangkan pada diet rendah lemak akan menyebabkan 3 efek
utama : panjang siklus menstruasi meningkat rata-rata 1,3 hari lamanya waktu
menstruasi meningkat rata-rata 0,5 hari,dan fase folikuler meningkat rata-rata
0,9 hari.
Sedangkan konsumsi tinggi karbohidrat yang rendah dan
rendah protein dapat memperbaiki gangguan perasaan yang tidak nyaman, hal ini
berhubungan dengan pembentukan serotonin di dalam otak.
Prinsip gizi pada menopause . fase akhir dalam kehidupan wanita setelah masa reproduksi
berakhir di sebut klimakterium yang berlangsung secara bertahap (Dini,2002). premenopause
yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun,sampai timbul
keluhan-keluhan atau tanda-tanda menopause.
Perimenopause yaitu periode dengan keluhan memuncak
dengan rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause,masa wanita
mengalami akhir dari datangnya haid sampi berhenti sama sekali.
postmenopause yaitu masa setelah primenopause sampai
senilis.
Menopause adalah masa berhentinya haid secara alamiah
yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun atau masa berhentinya masa haid
sama sekali.pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat
berbagai dampak negatif menopause terhadap kinreja otak,mencegah kulit kering,
serta, berbagai penyakit lainnya.
Gizi seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi perhari dengan asupan zat-zat gizi makanan
yang mengandung karbohidrat,protein,lemak,vitamin, mineral,dan air.Kebutuhan
gizi orang dewasa dengan berat normal adalah sekitar 2000-2200 Kkal perhari.
Terutama,jika anda memiliki resiko terkena gangguan tubuh
trtentu yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu,jangan lupa cukup mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin D,seperti ikan tuna,salmon,minyak ikan,telur,dan susu.
Nutrisi. Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak
melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi.misalnya,massa tulang tidak
melakukan pembentukan kembali. selain itu,semakin tua aktifitas gerak yang di
lakukan juga tidak sekuat dulu sehingga kalori yang di keluarkan juga
berkurang Selain itu,kebutuhan kalori
untuk metabolisme tubuh juga menurun.perlu di ketahui tidak ada bahan makanan
yang memiliki kandungan zat gizi yang lengkap.
Hal yang harus di perhatikan adalah ketika tubuh mulai
tua,umumnya memiliki kelelahan atau gangguan.karena untuk memenuhi kebutuhan
gizi tubuh, zat-zat gizi lain di butuhkan untuk proses metabolismenya. Penting
mengurangi atau tidak mengkonsumsi bahan-bahan yang memang tidak baik bagi
penyakit atau tubuh di masa tua sehingga tidak memicu penyakit atau menurunkan
kondisi kesehatannya.
Kebutuhan kalori. Faktor berat badan berpegaruhterhadap pengaturan asupan
gizi yang tepat agar tidak kurang atau kelebihan berat.
Penyebabnya adalah kegiatan fisik yang biasanya akan
menurun bersamaan dengan bertambahnya usia sehingga energi yang di keluarkan
lebih sedikit.selain itu,perubahan pada komposisi dan fungsi tubuh menyebabkan
penurunan BMR (basal matabolic rate), perubahan-perubahan pada berat badan dan
komposisi berat organ tubuh,dan bertambahnya prevalensi penyakit .
Kebutuhan gizi yaitu protein,lemak,vitamin,dan mineral
tidak berkurang sewaktu seorang wanita menginjak usia lanjut, tetapi
kebutuhannya akan kalori berkurang.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Fertilitas ( kesuburan ) adalah
kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa menghamili. Pada pria masa
fertilitas tertinggi terjadi antara 24 dan 35 tahun di mana pada saat tersebut
merupakan tingkat kesehatan fisik dan mental tertinggi.
Zat Gizi Pendukung Fertilitas untuk
meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan adalah mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya pasangan menghindari makanan yang
terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan,
daging olahan, makanan beku, makanan kalengan. Bila membeli buah-buahan jangan
yang kaleng atau hanya sirupnya saja. Untuk sayuran hindarkan sayuran
kaleng,kudapan asin, kacang dan minyak terhidrogenasi, hindari roti putih,
jangan terlalu sering minum susu skim kaleng, jangan mengkonsumsi makanan yang
sudah tidak segar lagi.
Menarche adalah haid yang pertama terjadi yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.secara psikologis
wanita remaja yang pertama sekali yang mengalami haid akan mengeluh rasa
nyeri,kurang nyaman dan mengeluh perutnya terasa begah,tetapi pada remaja
keluhan keluhan tersebut tidak di rasakan hal ini di pengaruhi oleh nutrisi
yang adekuat yang biasa di konsumsi,selain olahraga yang teratur.
Asupan gizi yang bervariasi sepanjang siklus haid,akan
meningkatan asupan energi pada fase luteal di bandingkan fase folikuler. Identifikasi
tentang jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan energi
belum di dapatkan data yang pasti.
III.2
Saran
Dengan
adanya makalah ini di harapkan pengetahuan kita harus luas mengenai pemahaman
tentang gizi yang berhubungan dengan fertilitas dan seseorang agar
bisa mengatur / memilah-milah makanan untuk fertilitas atau kesuburannya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar